
- Biografi Syeikh Mahmoud Khalil Al-Hussary
-
Beliau pun pernah mengenyam pendidikan di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir hingga memperoleh ijazah Al-Qira’at Al-‘Asyr atau qira'at yang sepuluh. Bealiau pun menguasai sepuluh jenis qiro’ah. Syeikh Al-Husary menjadi tokoh Mesir yang berdakwah ke berbagai negara melalui ayat-ayat yang dilantunkannya dengan indah. Beliau juga kerap mendampingi Grand Syeikh Universitas Al-Azhar, Mahmud Shaltut, ke berbagai negara.
Syeikh Al-Hussary terkenal dengan bacaan Al-Qur'an-nya yang indah, terutama sejak beliau rutin mengisi siaran Al-Qur'an di sebuah stasiun radio di Mesir sekitar tahun 1944. Dari siaran tersebut, suara khasnya dikenal umat Islam. Safari dakwahnya berlangsung hingga usianya menginjak umur 55 tahun. Dilansir dari Alyaumu Sabi’ Sinai, Syeikh Al-Hussary menjadi tokoh ulama Mesir yang pertama kali diutus untuk mengunjungi Muslim India dan Pakistan sekitar 1960-an.
Setahun setelahnya, Syeikh Al-Hussary kembali datang ke India dan melantunkan qiraat dalam Mukhtamar Umat Islam India yang pertama. Keindahan qira'at yang dibawakannya pun didengarkan langsung presiden kedua Mesir, Gamal Abdul Nashir dan Perdana Menteri India Jawarhalal Nehru. Di tahun yang sama, Syeikh Al-Husary juga merampungkan tulisan mushaf murottal yang dikenal dunia dengan riwayat Hafsh dari Ashim. Tiga tahun berikutnya, yakni pada 1964, beliau juga menyelesaikan tulisan mushaf dengan riwayat Warosy dari Nafi.
Pada 1968, Syeikh Hussary membuat rekaman murotal Al-Qur'an dengan riwayat Qalun dan Addury dari Abi Amr Albashr. Dilanjutkan tahun berikutnya dengan membuat rekaman qiraat untuk disebarluaskan di kalangan pelajar di berbagai negara. Syeikh Al-Hussary juga menjadi tokoh pertama yang melantunkan ayat suci Al-Qur'an di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1977.
Tak hanya itu, keindahan murotal Al-Qur'annya pernah diperdengarkan kepada keluarga istana Kerajaan Inggris pada 1978. Sebelum wafat, Syeikh Al-Hussary mendirikan masjid, pondok pesantren dan madrasah bagi para penghafal Qur'an di tempat kelahirnanya di Desa Shubra An-Namlah. Syarkh Al-Hussary pun mewariskan sepertiga hartanya untuk membantu pengembangan pendidikan para penghafal Al-Qur'an.
Syeikh Al-Hussary meninggal dunia di kediamannya di Kairo pada 24 November 1980, selepas shalat Isya. “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,” adalah kata-kata terakhirnya. Sebuah do'a agar kesejahteraan, kedamaian, dan rahmat Allah dicurahkan untuk semua.
-
Bacaan Shalawat Tarhim
تـرحيم
